Ambon, 9/2 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff menyatakan peranan transportasi, baik darat, laut dan udara di daerah ini strategis untuk meningkatkan konektivitas maupun membuka keterisolasian daerah untuk mendorong perekonomian rakyat.
"Penyelesaian pembangunan sektor transportasi harus dimaksimalkan terutama untuk Trans Maluku serta mendorong pembangunan tol laut nasional yang menyinggahi beberapa wilayah di Provinsi Maluku," kata Gubernur dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda setempat, Hamin Bin Tahir, pada Pembukaan Forum SKPD dan Raker Teknis Dinas Perhubungan Maluku Tahun 2016, di Ambon, Selasa.
Menurut dia, kondisi geografis daerah ini, perlu keterpaduan pelayanan antara moda angkutan. Karena itu, peranan transportasi dalam rangka melancarkan aktivitas dan mobilitas masyarakat sehari-hari sangat diperlukan.
"Hambatan sekecil apa pun di bidang transportasi, akan mengganggu kelancaran mobilitas angkutan, baik penumpang maupun barang dan berdampak pada kelancaran sektor lainnya," kata Gubernur.
Ia mengungkapkan, dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang baru, maka membuka ruang bagi daerah-daerah yang bercirikan kepulauan seperti Provinsi Maluku untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah pusat.
"Perlu perhatian pemerintah pusat terkait pembangunan sektor transportasi, sehingga dapat mencapai target-target hingga 2019 yakni, peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat mencapai 7,5 persen, penurunan nilai inflasi sebesar 4-5 persen dan penurunan angka kemiskinan 11,64 pesen," ujarnya.
Selanjutnya, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia(IPM) tahun menjadi 75,45 persen, swasembada pangan strategis sebesar 100 persen dan penurunan tingkat ketimpangan regional sebesar 0,34 persen
"Untuk mencapai target-target tersebut peranan sektor transportasi atau perhubungan sangat strategis," katanya.
Karena itu, Gubernur meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk mendukung penyelesaian pembangunan Trans Maluku, seperti dermaga dan armada penyeberangan, pembukaan stasiun-stasiun bus Damri di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Perhubungan yang telah menambah jumlah armada kapal perintis, dari 15 unit menjadi 18 unit, tetapi jumlah tersebut belum menjawab kebutuhan transportasi laut di daerah ini," tandasnya.
Gubernur juga meminta Kementerian Perhubungan, untuk pembangunan pengembangan atau perpanjangan sejumlah bandara yang landasan pacunya masih 900 meter, seperti bandara di Banda, Wahai, Amahai, Larat, Namrole dan Kisar.
"Pengembangan atau perpanjangan pembangunan bandara-bandara tersebut untuk mendukung sektor pariwisata dan sektor industri terutama di Banda, Wahai, Tepa dan Lurang," tegasnya.
Gubernur: Peranan Transportasi Strategis Buka Keterisolasian
Rabu, 10 Februari 2016 5:39 WIB